back to top

Senin, Desember 23, 2024
Advertisement
More
    BerandaNASIONALBENCANA ALAMJOKOWI AKUI ISU KEAMANAN JADI HAMBATAN ATASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN DI PAPUA

    JOKOWI AKUI ISU KEAMANAN JADI HAMBATAN ATASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN DI PAPUA

    JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa isu keamanan menjadi salah satu hambatan untuk mengatasi kasus kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Masalah keamanan menjadi kendala paling utama, pesawat-pesawat yang mengangkut bantuan kemanusiaan tidak berani mendarat di daerah terdampak bencana kekeringan.

    “Bantuan untuk makanan juga problem di urusan keamanan, pesawat tidak berani turun sehingga problem lagi,” kata Jokowi seusai meresmikan sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan agar aparat TNI ikut mengawal proses pemberian bantuan kepada warga di daerah tersebut. “Di sana memang problemnya selalu seperti itu. Medannya yang sangat sulit, pesawat yang mau turun pilotnya enggak berani, sehingga problem itu yang terjadi,” ujarnya.

    READ ALSO  : BIKIN GADUH, SABBY SAMBOM NYATAKAN TPNPB BERTANGGUNG JAWAB PENEMBAKAN INTELEJEN INDONESIA

    Untuk menangani bencana kekeringan dan kelaparan, presiden mengaku sudah memerintahkan jajaran pemerintah pusat maupun daerah untuk segera menanganinya. “Saya sudah perintahkan kepada Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Menteri Sosial, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan juga di pemerintah daerah Papua untuk segera menangani secepat-cepatnya,” kata Jokowi.

    Bencana kekeringan melanda tiga distrik di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah yaitu di Distrik Agandugume, Distrik Lambewi dan Distrik Oneri. (antaranews)

    Jokowi kemudian mengatakan  bahwa kondisi geografis letak daerah yang sangat tinggi dan suhu yang sangat dingin juga menjadi penyebab terjadinya kelaparan. “Problem-nya, supaya tahu, itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh. Di ketinggian yang sangat tinggi distrik itu,” ujarnya. Presiden juga memerintahkan aparat TNI untuk mengawal penanganan kasus kelaparan di daerah tersebut mengingat dua distrik yang terdampak merupakan daerah rawan pelintasan KKB.

    Sementara itu Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebutkan bahwa kedua distrik tersebut tergolong rawan karena masuk dalam wilayah pelintasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tiga kabupaten, yaitu Puncak, Puncak Jaya dan Lanny Jaya. Dengan kondisi seperti itu, Fakhiri tidak menginginkan proses pengantaran bantuan justru terjadi gangguan keamanan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

    READ ALSO : SATGAS MOBILE RAIDER 300 SILIWANGI AMANKAN DISTRIBUSI BANSOS WARGA TERDAMPAK KEKERINGAN PAPUA

    Terlebih untuk menuju lokasi hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan pesawat kecil dan di wilayah tersebut belum terdapat pos keamanan. Dengan situasi tersebut, Fakhiri pun menyampaikan bahwa mobilisasi penduduk di lokasi bencana menuju Distrik Sinak menjadi solusi paling memungkinkan. Tetapi hal itu juga memiliki risiko gangguan keamanan apabila KKB menyusup di antara masyarakat.

    Sebelumnya diberitakan, enam orang warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan yang melanda Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dari enam orang tersebut, satu orang di antaranya adalah anak-anak. “Bencana kekeringan telah menyebabkan enam orang meninggal dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak,” kata Bupati Puncak Willem Wandik dalam keterangan tertulisnya pada 27 Juli 2023.

    Para korban meninggal usai mengalami lemas, diare, panas dalam, dan sakit kepala. Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Sosial, ada 7.500 jiwa yang terdampak kekeringan. Imbasnya mereka mengalami kelaparan lantaran gagal panen.

    “Data sementara 7.500 jiwa warga di kedua distrik terdampak gagal panen akibat kekeringan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos Adrianus Alla dilansir dari AntaraNews. Kekeringan yang terjadi disebut sebagai dampak dari El Nino sejak awal Juni 2023.

    READ ALSO : APARAT KEAMANAN KOMITMEN TINDAK TEGAS KST PAPUA PENCURI SENJATA API

    TABLOID BOLA

    Tabloid Nusantara
    Tabloid Nusantarahttps://tabloidnusantara.com/
    Membuka Wawasan Dan Mencerdaskan
    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments