Lanjut Erika, Sedangkan untuk gas bumi, pihaknya memproyeksikan kebutuhan masyarakat akan meningkat mencapai 853 BBTUD kepada 3.265 pelanggan komersial dan industri, 2.508 pelanggan kecil, 810.000 pelanggan rumah tangga jargas.
“Serta pelanggan power termasuk PLN Group dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 32.000 km jaringan pipa gas, 13 SPBG, 3 MRU, dan 3 LNG terminal yang dikelola oleh PGN dalam kondisi andal dan aman,” ucapnya.
Sektor Kelistrikan
Erika memastikan ketersediaan listrik selama momen Nataru 2024/2025. Dia memastikan sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode Nataru ini terkondisi aman.
“Ditjen Ketenagalistrikan dan PT PLN Persero meningkatkan kesiagaan semua unit kerja untuk menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik dengan menyiapkan prosedur operasi periode siaga Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” katanya.
Sektor Kebencanaan
Selain pasokan energi, BPH Migas juga melakukan penyiagaan sektor kebencanaan khususnya pada wilayah rawan bencana dan titik ramai pengunjung di lokasi wisata.
“Daerah wisata yang menjadi destinasi masyarakat, jalur lintas utama maupun logistik serta wilayah rawan kemacetan maupun rawan bencana,” tandasnya.
Erika juga menyebutkan pihaknya juga sudah membentuk tim tanggap darurat untuk respon cepat potensi kebencanaan yang siaga selama 24 jam.
“Telah dibentuk juga tim tanggap darurat bencana geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam. Dan juga meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif,” tutupnya