JAKARTA, “Tabloidnusantara.com” – Sudah enam bulan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. Tercatat pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera KKB Papua sejak 7 Februari 2023 lalu. Sejak pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera KKB Papua, TNI-Polri terus beruapaya lakukan upaya pembebasan. Meskipun hingga sekarang, pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens masih disandera oleh KKB Papua.
Selandia Baru kembali buka suara soal warganya, pilot Susi Air bernama Philip Mark Mehrtens, yang belum juga dibebaskan setelah disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) sejak enam bulan lalu. Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (Ministry of Foreign Affairs and Trade/MFAT) Selandia Baru menyatakan keselamatan Mehrtens menjadi prioritas mereka. “Kami melakukan apa saja yang kami bisa untuk mendapat resolusi damai dan pembebasan Phillip dengan aman,” demikian pernyataan MFAT yang dikirim via email kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/8)
READ ALSO : PANGLIMA TNI BUKA-BUKAAN STRATEGI PEMBEBASAN PILOT SUSI AIR
Selandia Baru merilis pernyataan itu untuk menanggapi pertanyaan CNNIndonesia.com soal perkembangan terbaru operasi pembebasan Mehrtens. Di kesempatan itu, MFAT juga menyatakan Selandia Baru bekerja sama dengan pihak berwenang dan telah mengerahkan staf konsuler ke Papua.
Mereka juga menyatakan Selandia Baru mendukung keluarga Mehrtens yang berada di Aotearoa dan di Indonesia. Istri Mehrtens merupakan warga negara Indonesia. Pilot itu juga dilaporkan sempat tinggal beberapa tahun di RI.”Mereka meminta privasi di situasi yang luar biasa menantang ini,” demikian pernyataan MFAT.
Di kesempatan terpisah, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkap Mehrtens dalam kondisi sehat. “Itu karena Egianus Kogoya menjaga sandera dari Selandia Baru itu dengan baik,” kata Izak pada 21 Juli, seperti dikutip Antara. Izak mengungkapkan tak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai kondisi Mehrtens. “Egianus dan kelompoknya menjaga dengan baik sehingga apa yang harus dikhawatirkan?” ujar Izak.
Namun, TNI dan Polri, lanjut dia, terus melakukan langkah untuk membebaskan Mehrtens. Izak juga menegaskan tak ada operasi militer di wilayah Kodam XVII Cenderawasih. “Termasuk dalam upaya membebaskan sandera yang masih ditawan kelompok krimial bersenjata pimpinan Egianus Kogoya,” ujar Izak.
Beberapa pihak justru mengkhawatirkan kondisi kesehatan sang pilot dengan beberapa alasan. Semenjak video ancaman eksekusi dari KKB dan 6 bulan penyanderaan, Philips Mark Mehrten tidak pernah lagi muncul dalam video dan foto yang diunggah Egianus Kogoya. Seperti saat Egianus Kogoya memposting unggahan video bantahannya terhadap tuntutan uang tebusan sebesar 5 miliar tanggal 8/9 Juli 2023, Egianus terlihat hanya bersama anggotanya di dalam suatu tempat perlindungan menyampaikan pernyataannya tanpa ada sosok Kapten Pilot Philip Mark Mehrten di sampingnya.
READ ALSO : BUNTUT GANTI RUGI PEMBEGALAN TAK DIPENUHI, WARGA BLOKADE JALAN UTAMA TRANS PAPUA BARAT
Postingan kedua berupa video yang diunggah tanggal 13 Juli 2023, Egianus didampingi anggotanya menyatakan dengan tegas bahwa Jeffrey Bomanak tidak pernah ada dalam organisasi TPNPB-OPM Kodap Tiga. Video ini pun tidak ada sosok Philips mendampingi pimpinan Egianus Kogoya dalam menyatakan pernyataannya.Diluar kebiasaan Egianus melakukannya tanpa ada sosok Philips dalam setiap postingan foto dan videonya. Kemanakah Philips?. Indikasi kuat pilot Susi Air Philips Mark Mehrten dalam kondisi kesehatan yang memburuk.
Indikasi ini diperkuat dengan kenyataan bahwa sudah 6 bulan lebih Pilot Susi Air tersebut disandera dalam keterbatasan logistik dan asupan gizi yang kurang. Hal ini disebabkan karena aparat keamanan gencar melakukan pengejaran terhadap kelompok yang sering melakukan aksi teror ini sehingga mempersempit gerakan dan membatasi dukungan logistik KKB. KKB terpaksa harus berpindah-pindah lokasi persembunyian melewati lembah yang dalam dan ketinggian yang curam disertai suhu yang dingin berkisar 14 derajat celcius. Sungguh situasi yang extrim untuk dihadapi Philips yang tidak terbiasa menghadapi kejamnya hutan dan pegunungan di wilayah Kabupaten Nduga.
Kesehatan Philips memburuk juga bisa disebabkan karena Papua adalah daerah Pandemi malaria. Entah malaria jenis Tropicana maupun Tersiana ketika menyerang seseorang tanpa ada perawatan kesehatan yang intensif dan mewadai akan berakibat fatal bagi penderitanya. Kemudian faktor psikologis yang berada di bawah tekanan sebagai sandera kelompok kriminal bersenjata. Itu semua bisa membuat kesehatan akan semakin menurun. Namun sampai saat ini aparat keamanan Indonesia terus berusaha membebaskan Mehrtens.
READ ALSO : SEMPAT 7 JAM TERBLOKADE, APARAT KEAMANAN PAKSA BUKA PALANG JALAN TRANS PAPUA BARAT