Saat para pejabat, mengumumkan pemenang pemilu diwarnai unjuk rasa para oposisi yang berkumpul di luar gedung komisi di Tbilisi, menolak hasil tersebut di tengah-tengah tuduhan bahwa pemungutan suara telah dicurangi.
Dimana hasil pemilihan parlemen, mengumumkan partai berkuasa Georgian Dream telah memenangkan 53,93% suara.
Namun tuduhan itu telah dibantah oleh Georgian Dream. Para pengamat pemilu Eropa menggambarkan pemilu parlemen Georgia berlangsung dalam suasana yang “memecah belah” yang ditandai dengan kasus-kasus penyuapan, pemungutan suara ganda, dan kekerasan fisik.
Meskipun ada gangguan, sesi dilanjutkan dengan Kalandarishvili yang matanya ditutup perban. Ia menegaskan bahwa tidak ada bukti nyata adanya manipulasi pemilu. Di luar sidang tersebut, para pengunjuk rasa berkumpul untuk menolak hasil pemilu lantaran dugaan sarat akan kecurangan, klaim yang dibantah oleh Dream Georgia.