PAPUA, “tabloidnusantara.com ” – Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kaskogabwilhan) III Marsekal Pertama (Marsma) TNI Deni H. Simanjuntak mengatakan, hari ini aparat gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) yang melakukan tindakan brutal dan sadis dengan membantai 7 warga pendulang di Kali Ei Kab. Yahukimo.
“Hari ini Tim Gabungan yang dipimpin Mayor Mar Hariono, terdiri dari Satgas Yonif 7 Marinir dan Kodim 1715/YHK di bawah kendali Dansatgas Yonmar 7 Letkol Mar Alex Zulkarnaen melakukan pengejaran dan penyisiran serta evakuasi warga yang informasinya masih dalam kondisi selamat,” kata Kaskogabwilhan III Marsma TNI Deni Simanjuntak, Rabu (18/10/2023).
READ ALSO : BIADAB ! TAK BERPERIKEMANUSIAN, KSTP KEMBALI BUNUH WARGA SIPIL
Kaskogabwilhan III menjelaskan, setibanya di Pos Brimob Kali Kolop, Tim gabungan TNI-Polri melaksanakan koordinasi tentang situasi dan kondisi di wilayah Kali Ei. Kemudian, Tim melanjutkan pergerakan menuju ke Kali Ei dan Kali Kuk untuk memastikan keberadaan masyarakat yang menyelamatkan diri dari pembantaian KSTP tersebut.
Tim gabungan TNI juga berhasil memantau pergerakan KST, terpantau kurang lebih 20 orang KST Papua dengan membawa 5 pucuk senjata, 2 senjata organik jenis Sniper dan SS1 serta 3 pucuk senjata rakitan, mereka bergerak menjauh menuju ke arah ketinggian/gunung. “Tim gabungan TNI-Polri berupaya terus bergerak untuk melaksanakan pengejaran ke arah munculnya KSTP, namun mereka terus bergerak semakin menjauh menuju ke arah ketinggian atau gunung,” ujarnya.
READ ALSO : BIADAB DAN SADIS, KSTP LAKUKAN KEKERASAN SEKSUAL DUA WANITA OAP
Walaupun pengejaran KSTP belum menemukan hasil, namun dalam operasi penyisiran yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri kali ini, tim berhasil menemukan puluhan warga sipil yang sempat melarikan diri pada saat teroris OPM Papua melakukan penyerangan ke lokasi tambang emas di Kali Ei.
“Hasil penyisiran yang dilakukan, Tim Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 21 orang masyarakat yang ketakutan, yang berhasil meloloskan diri pada kejadian pembantaian oleh KST Papua pada tanggal 16 Oktober 2023 lalu,” ujar Kaskogabwilhan III. Warga yang selamat dari pembantaian KST tersebut sangat membutuhkan bantuan. Kondisi mereka pada umumnya masih trauma dengan kejadian tersebut, karena melihat beberapa rekannya tewas di tangan KST.
“Pukul 14.00 WIT, Tim Gabungan bergerak dari Kali Ei menuju Kodim 1715/YHK dengan membawa 21 orang non-Orang Asli Papua (OAP) yang berhasil dievakuasi, selanjutnya diserahkan ke Kodim 1715/Yahukimo untuk pengamanan mereka dan tindakan pemulihan selanjutnya,” katanya.