DELI SERDANG, “tabloidnusantara.com” – Berawal dari sebuah teguran terhadap 3 orang pemuda, sekelompok anggota TNI terlibat bentrok dengan ormas PKN di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Alhasil, warung dan sejumlah kendaraan yang rusak akibat peristiwa tersebut.
Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha menjelaskan peristiwa itu terjadi di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Rabu (29/1). Kejadian itu berawal saat personel Resimen Arhanud 2/SSM Praka Darma Saputra Lubis melintas di Jalan GBKP, Dusun Lau Gelunggung sekira pukul 10.00 WIB.
Dilokasi, Praka Darma berpapasan dengan tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor sambil menggeber-geber motornya ke arah Praka Darma.
BACA JUGA : CAK IMIN TANGGAPI WACANA UMKM DIBERIKAN MODAL 500 JUTA PADA PROGRAM MBG
“yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot brong dan menggeber-geber motornya di samping Praka DS,” kata Doddy kepada media, Kamis (30/1).
Praka Darma pun merasa terganggu dengan aksi para pemuda tersebut, lalu mengikuti pemuda itu hingga sampai ke warung salah seorang warga yang diduga menjadi tempat berkumpul karena ada warna loreng khas ormas tersebut di warung itu
Setibanya di warung, Praka Darma melihat ketiga pemuda tersebut sedang duduk di warung itu dan menegurnya. Ditempat itah terjadi cekcok antara para pemuda tersebut dengan Praka Darma.
“Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi ketiga pemuda tersebut. Lalu, pemuda itu bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka DS,” ujatnya.
BACA JUGA : DONALD TRUMP, STOK BANTUAN LUAR NEGERI, UNTUK MENDANAI BANTUAN KONDOM KE GAZA
Pada peristiwa itu, Praka Darma dipukul menggunakan kayu di bagian wajah dan punggung. Merasa tak seimbang, Praka Darma berlari ke arah kebun sawit dan bersembunyi di lokasi tersebut.
Lalu, melalui WA Darma meminta meminta pertolongan kepada rekan-rekannya di Resimen Arhanud melalui pesan grup WhatsApp. Tidak lama kemudian, sejumlah rekan Darma tiba di lokasi untuk mencari pemuda yang mengeroyok Praka Darma. Doddy sendiri tidak memerinci berapa banyak rekan Darma yang mendatangi lokasi tersebut.
“Sejumlah anggota Menarhanud 2/SSM mendatangi lokasi untuk mencari pelaku pengeroyokan. Ketika berada di sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya mereka, para anggota justru menemukan barang bukti mencurigakan, seperti alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, dan alat timbang elektrik. Penemuan ini memicu ketegangan lebih lanjut yang berujung pada pengerusakan warung serta satu mobil dan tiga sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba,” tuturnya.
BACA JUGA : MERIAHKAN IMLEK 2576 KONGZILI, TMII GELAR FESTIVAL PECINAN
Doddy menegaskan saat ini situasi telah kondusif. Sebagai upaya penyelesaian agar tidak meluas dan terulang kembali, pihaknya juga telah memediasi peristiwa itu bersama dengan warga dan ormas PKN tersebut.