Jumat, Juli 26, 2024
BerandaHOMEATASI KESULITAN PENDIDIKAN AKIBAT KONFLIK, TNI PERBAIKI SD TITIGI

ATASI KESULITAN PENDIDIKAN AKIBAT KONFLIK, TNI PERBAIKI SD TITIGI

JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Konflik antara aparat keamanan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan masyarakat lainnya yang sampai sekarang masih berlangsung memberikan dampak besar terhadap keamanan dan jalannya pendidikan. Menurut data yang terbaru di Kabupaten Nduga dan Kabupaten Intan Jaya ribuan siswa sudah lebih dari 2 tahun tidak sekolah karena konflik.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, Provinsi Papua menjadi daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di antara seluruh provinsi di Indonesia karena memiliki indeks IPM di bawah angka 70. Lambatnya kenaikan IPM di provinsi Papua dan Papua Barat disebabkan karena sering terjadinya konflik disertai dengan tindak kekerasan dan perusakan insfrastruktur yang menjurus sebagai pelanggaran HAM oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Sayangnya kerusakan infrastruktur dalam aksi teror yang dilakukan KKB juga merambah ke bangunan-bangunan yang dijadikan sebagai sarana pendidikan. Sementara IPM salah satunya dipengaruhi oleh kesempatan mendapatkan akses pengetahuan. Beberapa bangunan mereka rusak dan dibakar sehingga menghambat proses belajar mengajar yang selama ini digunakan untuk mendidik generasi muda Papua. Bahkan KKB juga melakukan tindakan kekerasan terhadap tenaga pengajar dan tidak segan-segan mereka menyiksanya sampai menimbulkan korban jiwa.

Untuk membantu mengatasi kesulitan tersebut, berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, satuannya melaksanakan program pembinaan teritorial dengan sasaran pembenahan fasilitas pendidikan karena selama ini kondisinya sangat memprihatinkan dan jauh dari perhatian pemerintah.

READ ALSO : KKB PELAKU PELANGGARAN HAM BERAT

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Pasukan Tengkorak dituntut untuk memiliki nyali besar. Sebab lokasi fasilitas pendidikan yang dibenahi berada di salah satu kampung horor yang selama ini dikenal sebagai basis kuat dari gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua, yaitu di Kampung Titigi.

Yang mendapatkan tugas untuk masuk ke wilayah Titigi ialah para kesatria Pasukan Tengkorak yang bertugas di Pos Titigi pimpinan Ronggolawe. Dengan dipimpin oleh Sersan Kepala Ida Nopi Atmuji, Pasukan Tengkorak bergerak meninggalkan Pos TNI menuju ke Kampung Titigi. Perjalanan ke fasilitas pendidikan di Kampung Titigi bukan perjalanan yang enak dan aman. Sebab Pasukan Tengkorak harus melewati lokasi-lokasi yang biasa dipakai OPM untuk nongkrong.

SD Titigi berdiri sejak lama. Namun, kondisinya sangat miris. Bangunan SD yang terbuat dari kayu sangat kumuh dan kusam. Tanpa buang-buang waktu, Pasukan Tengkorak langsung beraksi. Kuas dan cat yang telah dipersiapkan mulai dikeluarkan dan semua tembok kayu didandani dengan warna merah putih.

Pasukan Tengkorak Perbaiki SD Titigi. (viva.co.id)

READ ALSO : BENNY WENDA TOKOH PROVOKATOR DIBALIK KONFLIK PAPUA

Melihat aksi Pasukan Tengkorak, guru dan murid tak tinggal diam. Mereka ikut bergabung membantu para kesatria dalam membenahi fasilitas bangunan sekolah itu. Dengan cepat, bangunan SD pun berubah total jadi cerah dan bersih.

“Bapak, terima kasih untuk bantuannya di SD Titigi ini kepada kami. Satgas 305 selalu memberikan bantuan kepada kami. Dan juga dalam bidang pendidikan sangat diperhatikan. Sekarang ini pengecatan bangunan SD, yang tadinya kusam, sekarang sudah terlihat cerah, berwarna Merah Putih, seperti seragam anak SD. Terima kasih banyak Satgas 305, yang slalu memperhatikan kami. Semoga selalu diberikan keselamatan hingga kembali pulang nanti. Amakanie, Hormat,” kata Guru SD Titigi, Yeskiel Kama.

Tidak cuma guru yang senang, para murid tak kalah bahagia melihat bangunan sekolah mereka sudah berubah total dari sebelumnya. Malahan murid meminta agar Pasukan Tengkorak juga membuatkan fasilitas taman main di sekolah mereka. “Om, ini SD sekarang sudah bagus berwarna cerah. Kami senang, SD kita jadi bagus sekarang, tidak jelek lagi. Terima kasih sudah mewarnai SD kita. Kalo bisa, kami juga minta dibuatkan mainan seperti di atas Pos, sehingga pada saat sebelum masuk sekolah dan istrihat, kita bisa mainan di depan SD,” ucap Boyka, salah satu murid.

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments