APARAT KEAMANAN JALANKAN MISI PENYELAMATAN PILOT SUSI AIR DENGAN MENJUNJUNG HUMANISME

0
540

Untuk semakin menjamin agar segala langkah dalam misi penyelematan dan pengevakuasian atau pembebasan pilot Susi Air itu dari tangan KST Papua sehingga tidak terjadinya kontak tembak yang membahayakan nyawa, apalagi sampai kemudian berpotensi untuk menimbulkan korban jiwa, maka pihak Polda Papua masih tetap terus mengedepankan upaya negosiasi.

READ ALSO : KECUALI MERDEKA DAN SENJATA, KAPOLDA PAPUA SIAP PENUHI PERMINTAAN KKB

Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Intelijen Negara (BIN) serta Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan pemerintah daerah (Pemda) setempat terus berusaha semaksimal mungkin agar tetap menjalin komunikasi dengan pimpinan KST Papua, Egianus Kogoya.

Pihak aparat keamanan pun sangatlah berharap agar gerombolan separatis itu bisa tetap membuka adanya ruang negosiasi agar pilot Susi Air yang mereka tahan bisa dibebaskan dengan selamat. Kemudian sebagai informasi, data menunjukkan dari pihak Polda Papua bahwa sejatinya Philips Mark Mehrtens sendiri saat ini masih berada di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Senada, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono juga menegaskan bahwa langkah pembebasan terhadap kapten pilot berkebangsaan Selandia Baru itu masih terus dilakukan, yang mana seluruh proses penyelamatannya terus mengutamakan dengan cara dialog. Bahkan tidak tanggung-tanggung, dari proses komunikasi dan dialog yang dilakukan juga menggandeng banyak unsur masyarakat pula seperti para tokoh agama hingga para tokoh masyarakat setempat.

READ ALSO : KEINGINAN MERDEKA KST TAK RELEVAN LAGI SEIRING BERJALANNYA PEMBANGUNAN DI PAPUA

Hal tersebut dikarenakan proses penyelamatan sander dari tangan KST Papua dengan menggunakan komunikasi yang dibantu oleh banyak pihak termasuk para tokoh masyarakat itu dianggap akan jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan misalnya aparat keamanan melakukan operasi militer.

Jelas saja, dengan aparat keamanan yang cenderung terus menjalin dialog, komunikasi dan negosiasi dengan tanpa adanya operasi militer apapun untuk proses penyelamatan dan pembebasan Pilot Susi Air dari tangan KST Papua, menunjukkan bahwa pihak aparat keamanan sendiri masih terus menjunjung sangat tinggi asas humanisme.

Berita ini dikutip dari tulisan salah seorang Mahasiswa Papua yang tinggal di Yogyakarta atas nama Saby Kossay dan dimuat dalam tajuk opini dengan judul Aparat Keamanan Upayakan Pembebasan Pilot Susi Air dengan Menjunjung Humanisme

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini