PAPUA, “Tabloidnusantara.com” – Tindakan tegas aparat keamanan kepada Kelompok Separatis Teroris (KSTP) mendapat dukungan dari Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia (AMMI). “Kami sampaikan dukungan dan ucapan terima kasih kepada TNI (Tentara Nasional Indonesia) maupun pihak kepolisian yang menindak tegas komplotan KSTP,” ucap Ketua Umum AMMI, Nurkhasanah pada keterangan persnya di Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Nurkhasanah mengungkapkan bahwa tindakan tegas aparat keamanan sangat penting dan ditunggu masyarakat Nduga, Papua Pegunungan. Hal ini disebabkan karena KSTP sering kali melancarkan serangan kepada warga sipil yang tidak berdosa bahkan sampai menyebabkan nyawa melayang.
READ ALSO : SATGAS TNI MASUK DAPUR MAMA PAPUA, WUJUDKAN KEMANUNGGALAN TNI RAKYAT
“Berdasarkan sejumlah informasi, bahwa penggerebekan markas KSTP di Nduga karena KSTP telah menewaskan tiga warga sipil di Batas Batu,” kata Nurkhasanah. Pihaknya mengatakan bahwa keselamatan dan keamanan masyarakat Papua harus menjadi prioritas aparat keamanan.
“Kita sudah tahu bersama bahwa KSTP adalah penjahat kemanusiaan dan biadab. Untuk itu, upaya TNI-Polri menyelamatkan warga Nduga, Papua Pegunungan harus menjadi prioritas,” tegasnya. Menurutnya KSTP selayaknya menerima tindakan tegas karena sering melakukan penyerangan kepada warga sipil secara membabi buta.
READ ALSO : FAKTA TENTANG EGIANUS KOGOYA YANG MERUPAKAN ANAK TOKOH OPM POPULER
Melalui Nurkhasanah, AMMI juga menyoroti pembunuhan aktivis perempuan asal Papua, Michelle Kurisi Nduga oleh KSTP pada awal September. “Kami mengecam aksi keji KSTP terhadap aktivis perempuan, Michelle Kurisi. Padahal dia adalah orang asli Papua dan aktivis kemanusiaan. Tapi tanpa ada rasa perikemanusiaan, KSTP tega membunuh wanita yang sangat peduli dengan masyarakat Papua tersebut,” sambung Nurkhasanah.
Melihat aksi teror yang semakin meningkat, Nurkhasanah mengecam aksi KSTP yang menembak warga sipil di Puncak Papua Tengah. “Menembak seorang warga yang hendak menutup kiosnya sehingga proyektil bersarang di lutut warga tersebut merupakan tindakan keji,” sambung Nurkhasanah.
Nurkhasanah menjelaskan bahwa dari operasi ini tim gabungan juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti senjata, amunisi, peralatan, serta dokumen yang mengindikasikan terdapat aktivitas TPNBM-OPM. “Papua secara de facto dan de jure adalah bagian sah wilayah Indonesia yang berdaulat. Sebab itu, jika ada kelompok yang ingin memisahkan Papua dari wilayah Indonesia, maka negara harus menindak tegas kelompok tersebut,” tutup Nurkhasanah.
READ ALSO : BUPATI WILLEM WANDIK, SE, M.SI KLAIM KSTP HAMBAT PEMBANGUNAN DI KAB.PUNCAK