PAPUA, “Tabloidnusantara.com” – Pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang merupakan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengeklaim bahwa telah merencanakan aksi penyerangan ke Pos TNI Satgas Mobile Yonif 7/Marinir di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Senin, 21 Agustus 2023.
Hal ini disampaikan Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom dalam siaran persnya kepada media ini, Senin malam. Sebby menyebut, pimpinan TPNPB Kodap XVI Yahukimo Elkius Kobak melaporkan langsung bahwa pasukan khusus tempur TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma yang bertugas di wilayah Yahukimo dipimpin Anis Baye berhasil menembak mati satu anggota TNI. Bahkan sebelumnya Anis Baye telah mengirim pesan kepada Sebby pada Jum’at malam, 18 Agustus 2023, bahwa pasukannya telah siap melakukan aksi penyerangan.
READ ALSO : AKSI PENYERANGAN POS TNI DI DEKAI DILAKUKAN TPNPB-OPM PIMPINAN ANIS BAYE
“Serangan serta penembakan ini kami lakukan pada tanggal 21 Agustus 2023. Yang telah melakukan serangan adalah pasukan khusus TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma yang bertugas di Yahukimo dibawah pimpinan Komandan Batalion Wesem, dan yang pimpin serangan adalah Anis Baye sebagai Komandan Pasukan Khusus TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma yang bertugas di wilayah Yahukimo,,” demikian keterangan Sebby.
Aksi penyerangan bersenjata ke Pos Satgas Mobile Yonif 7/Marinir terjadi pada Senin siang, 21 Agustus 2023 yang menyebabkan kontak tembak antara pasukan TPNPB atau Kelompok Separatis Teroris (KSTP) dengan personel Satgas Yonif 7/Marinir.
Dalam peristiwa itu, seorang prajurit TNI AL dari Satuan Marinir, Pratu Mar Agung Pamuji Laksono gugur akibat tertembak dibagian kepala. Rencananya almarhum Pratu Mar Agung Pamuji Laksono akan diterbangkan ke Jakarta.
Komandan Kodim (Dandim) 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo mengatakan, penyerangan ke Pos Satgas Mobile Yonif 7/Marinir atau Pos Camar di jalan Yahuli, Km 6 Paradiso Bawah, Distrik Dekai diduga karena pihak KST tidak senang dengan adanya pembangunan Pos Satgas TNI-Polri di wilayah Kabupaten Yahukimo.
Sebagai antisipasi aksi penyerangan serupa Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono S.E., M.M sebelumnya pernah menyatakan bahwa menghadapi serangan KSTP prajurit TNI harus menerapkan siaga tempur sehingga naluri tempurnya terbangun. “Selama ini kan kita operasi teritorial, komunikasi sosial itu tetap kita laksanakan tetapi ketika menghadapi seperti ini ya harus melaksanakan siaga tempur,” tegas Panglima.
Status siaga tempur juga sangat diperlukan ketika melihat aksi penyerangan KSTP dilakukan secara terencana. Penyerangan KSTP yang terencana dimungkinkan bisa terjadi dan dialami oleh pos-pos TNI/Polri ditempat lain sehingga diperlukan kesiapansiagaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
READ ALSO : DPR RI APRESIASI LANGKAH WAPRES YANG AKAN BERKANTOR DI PAPUA SELAMA SEPEKAN