“Tabloidnusantara.com” Jayapura – Pemerintah telah mencanangkan percepatan penurunan Stunting dalam skala Nasional, namun upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting bukan hanya urusan Pemerintah semata. Seluruh elemen bangsa harus terlibat dan berperan aktif memerangi Stunting di Indonesia.
Hal tersbut disampaikan Sekretaris BKKBN RI Bapak Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si mengapresiasi kepada Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih yang bersedia dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting Papua.
“Besar harapan kami, Pangdam XVII/Cenderawasih dapat memonitor kegiatan-kegiatan pencegahan Stunting khususnya di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih. Salah satu diantaranya yang telah dilakukan oleh Persit Kartika Candra Kirana diwilayah Kodam XVII/Cenderawasih”, ucap Sekretaris BKKBN RI.
“Program Bapak Asuh Anak Stunting hadir untuk menyediakan platform kontribusi pemangku kepentingan untuk turut ambil bagian dalam percepatan penurunan Stunting yang menyasar langsung kepada keluarga berisiko Stunting dengan kelompok sasaran adalah pada ibu hamil dan bayi berusia 0-23 bulan.”
“Stunting merupakan hasil dari tidak terpenuhinya status nutrisi anak dalam kandungan dan di awal kehidupanny. Anak dengan Stunting tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan maksimal sebagaimana anak di usia mereka. Prestasi sekolah cenderung rendah dan mereka berisiko mengalami penyakit metabolisme sehingga membatasi kontribusi optimal untuk berkarya. Lingkaran setan yang menjerat umumnya balita dari keluarga miskin ini harus diputus.”
“Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting memberikan amanah dan kepercayaan kepada kami sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Pusat.”
“Kami sangat memahami dinamika lingkungan strategis yang membutuhkan penajaman program dan kegiatan agar lebih berhasil guna. Mempertimbangkan waktu yang tersisa untuk mencapai target 14% di tahun 2024, penurunan daya beli masyarakat akibat kehilangan pekerjaan dan pembatasan sosial di era pandemi covid-19, kontraksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menuntut kita untuk melakukan reorientasi program yang mengarah pada pencegahan lahirnya balita Stunting,” tutupnya.
Hadir dalam acara tersebut Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, S.E., Kapoksahli Pangdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Danang Wiranta, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring, Danlantamal X Jayapura, Danlanud Silas Papare, Para Pejabat Utama Kodam XVII/Cenderawasih, dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua.