Seorang nelayan setempat, Tayum, membenarkan keberadaan struktur tersebut.
“Iya, sudah enam bulan belakangan ini (keberadaan bambu misterius tersebut),” ujar Tayum.
Tayum menjelaskan, tanah yang berada di antara sekat bambu tersebut berasal dari tanah laut. Pengerukan tanah laut dilakukan dengan menggunakan tiga alat berat ekskavator yang beroperasi sepanjang siang dan malam.
Tanah yang berhasil dikeruk kemudian diuruk ke sela-sela dua sudut bambu yang terpancang sehingga membentuk struktur menyerupai tanggul. “Setelah sekian lama, akhirnya mereka merambah sampai delapan kilometer menguruknya,” ungkap Tayum.
Namun, Tayum mengaku belum bisa menjelaskan secara pasti peruntukan dari keberadaan deretan bambu tersebut. Keberadaan struktur ini masih menyisakan tanda tanya bagi masyarakat setempat.