Presiden Prabowo Subianto akhirnya buka suara perihal jumlah menterinya yang banyak. Sebagai catatan, jumlah menteri Prabowo dan Gibran di Kabinet Merah Putih mencapai 48 orang. Jumlah ini jauh lebih banyak dari kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin yang hanya 34 menteri.
“Jumlah anggota kabinet kita 48 menteri juga ada badan strategis, ini memang lebih banyak dari pemerintah sebelumnya jumlah ini saya sadari memang dianggap tergolong besar tapi karena memang kita bangsa besar jumlah penduduk ke empat terbesar, luas wilayah sama seperti eropa barat terdiri 27 negara Eropa. Mengelola Eropa buruh 27 Menkeu dan Mendagri,” kata Prabowo.
Arahan awal untuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati adalah untuk menelusuri alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Saya minta Menkeu, semua Menko dan semua menteri telusuri lagi alokasi APBN, DIPA,” ungkap Prabowo.
Prabowo juga meminta agar tidak terlalu banyak kegiatan seremonial ataupun perjalanan ke luar negeri yang kurang penting.
“Saya minta detail kegiatan seremonial, seminar terlalu banyak sarasehan, konferensi, perjalanan luar negeri mohon dikurangi,” jelasnya.
Menurut Prabowo, anggaran pemerintah yang terbatas harus diarahkan terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita harus beri contoh fokus kita pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ngada studi banding belajar pramuka ke negara lain,” terang Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Kabinet perdananya di Istana Negara, Jakarta, kembali menyinggung hilirisasi. Menurutnya, program yang ada sejak era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) itu menjadi salah satu kunci kemakmuran.
Maka dari itu, Prabowo meminta kepada para Menteri terkait dalam hal ini Menteri Investasi dan Hilirisasi /Kepala BKPM Rosan P Roeslani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto segera menginventarisir proyek penting dalam hilirisasi di Indonesia.
Bahkan, Prabowo meminta untuk 26 komoditas harus dihilirisasi. “26 komoditas proyek vital. Dalam 26 komoditas harus dihilirisasi, segera dirumuskan, bikin daftar dan segera mencari dana sehingga kita bisa mulai hilirisasi dalam waktu singkat,” ungkap Prabowo.
Di samping itu, Prabowo juga menekankan kepada para Menteri untuk mempersiapkan program kerja (proker) untuk bisa segera dikoordinasikan. Sehingga, proker tersebut bisa segera memberikan kontribusi secara terukur dan bersinergi.
“Pelajari semua proyek jangan ada proyek mercusuar. Semua ditujukan pada pidato saya pada hari pelantikan saya. Kita harus swasembada pangan. Perang besar bisa pecah setiap saat, kita harus jamin beri makan sendiri swasembada energi mutlak,” tegas Prabowo.