JAKARTA, tabloidnusantara.com – Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) tewas diduga dikeroyok oleh sesama mahasiswa yang tengah nongkrong bareng. Terkait kasus ini, polisi telah memeriksa 18 saksi terkait kasus tersebut.
“Pasti saksi-saksi yang terkait anak-anak mahasiswa yang diperiksa sebanyak 13 mahasiswa dan lima orang dari pihak UKI, satu orang sebagai pelapor itu dari otoritas kampus dan empat orang selaku sekuriti yang bertugas pada saat itu,” ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly pada konferensi persnya di UKI, Jakarta Timur, Jumat (7/3).
Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari lokasi. Antara lain rekaman CCTV hingga botol minuman.
BACA JUGA : BERHASIL DI JAKARTA DAN JOGYA, KINI KAI BANDUNG RESMI LUNCURKAN KARTU DISABILITAS
“Kami juga sudah mengumpulkan barang bukti berupa bekas botol minuman, patahan pagar, juga batu,” lanjut Nicolas.
“CCTV dapat. Itu yang kita sedang melakukan analisis terkait dengan alat bukti yang kita kumpulkan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, petugas telah melakukan olah TKP. Polisi masih menunggu hasil autopsi korban.
“Jadi kami harus dengan teliti melihat hasil-hasilnya, baru kami bisa merilis bagaimana yang sebenarnya kasus ini terjadi. Kami tidak mau cepat-cepat mengambil kesimpulan,” tuturnya.
Nicolas kemudian menjelaskan pada rekaman CCTV menunjukkan korban sempat cekcok dengan seseorang. Ada juga rekaman yang memperlihatkan tempat mereka melakukan pesta miras.
BACA JUGA : BERHASIL DI JAKARTA DAN JOGYA, KINI KAI BANDUNG RESMI LUNCURKAN KARTU DISABILITAS
“Jadi CCTV di sekitar area TKP pertama. bukan TKP yang tempat jatuhnya yang diduga korban jatuh yang di dekat got dan pagar itu, itu yang tidak terpantau. CCTV yang TKP yang mereka minum-minum ada, sedikit cekcok mulut sedikit keributan sampai satpam datang itu terlihat,” jelasnya.
“Juga terlihat bahwa yang bersangkutan diantar keluar pagar itu juga terlihat, berapa orang yang mengantar korban keluar pagar untuk menyuruh korban pulang juga terlihat, dan untuk saat kejadian itu yang kita masih analisis,” lanjut dia.