Menurutnya, semangat yang ditunjukkan para peserta, termasuk pelajar dari SMA/SMK di Sumedang yang turut mengikuti acara ini melalui Zoom, sangat luar biasa.
“Alhamdulillah, Kabupaten Sumedang berpartisipasi dengan bangga menggunakan sarung tenun buatan Indonesia. Antusiasme dari masyarakat, termasuk pelajar, sangat terasa,” katanya.
Kendati penggunaan sarung tenun dalam kegiatan formal ASN memang belum menjadi kebijakan tetap, Hj. Tuti Ruswati menyampaikan bahwa hal ini bisa dipertimbangkan untuk acara tertentu.
“Pemakaian atribut seperti ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Mungkin dalam kegiatan seperti pengajian atau peringatan Hari Santri, penggunaan sarung tenun bisa diimplementasikan,” jelasnya.
Dimana Rekor ini juga turut mendukung pencapaian target Jawa Barat, yang secara keseluruhan menargetkan partisipasi sebanyak 30.000 orang dari 27 kabupaten/kota.

“Kabupaten Sumedang sendiri berhasil menyumbang 1.082 peserta. Partisipasi dari SMA/SMK, kecamatan, dan sekolah lainnya, meski dilakukan secara terpusat, turut membantu pencapaian target Jawa Barat,” ujarnya.
Kegiatan ini merupkan bukti komitmen Sumedang dalam pelestarian budaya lokal dan mendukung produk kebanggaan Indonesia, seperti sarung tenun, agar lebih dikenal lebih luas di dunia.