PAPUA BARAT, “Tabloidnusantara.com” –Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pemerintah Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya mencatat 1.212 rumah rusak saat kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Ramil Kisor pada 2021 silam. Sebanyak 419 rumah di antaranya telah dilakukan perbaikan. “Jumlah rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 1.212. Sementara yang dikerjakan melalui APBD Maybrat tahun anggaran 2023 sebanyak 419 rumah,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pemerintah Kabupaten Maybrat Zakeus Momao kepada detikcom, Rabu (9/8/2023).
Zakeus menyebut 1.212 rumah rusak tersebut tersebar di 18 kampung di Distrik Aifat Selatan dan 32 kampung di Distrik Aifat Timur Raya. Sedangkan 419 rumah yang diperbaiki berada di 14 kampung di Distrik Aifat Selatan dan 1 kampung di Aifat Timur Raya. “1.212 rumah itu ada di 18 kampung di Distrik Aifat Selatan dan 32 Kampung di Distrik Aifat Timur Raya, sedangkan 419 tersebar 14 kampung di Distrik Aifat Selatan dan 1 kampung di Aifat Timur Raya,” ungkapnya.
READ ALSO : SETELAH ENAM BULAN DI SANDERA, PM SELANDIA BARU DESAK KKB UNTUK BEBASKAN PILOTNYA
Perbaikan rumah yang dilakukan seperti perbaikan pintu, jendela dan mengganti atap yang rusak setelah ditinggal pemilik selama 2 tahun. Meski demikian, masih tersisa 793 rumah yang belum diperbaiki karena minimnya APBD Kabupaten Maybrat. “Jadi kami lakukan perbaikan rumah berupa pintu, jendela, ganti senk yang rusak. Kami masih ada 793 rumah yang belum diperbaiki karena minimnya APBD Kabupaten Maybrat,” terangnya.
Selain rumah, akses jalan ke sejumlah kampung sudah mulai dikerjakan oleh pihak kontraktor. Pelayanan kesehatan, pendidikan dan keagamaan di Distrik Aifat juga sudah berlangsung. “Untuk infrastruktur jalan telah dilakukan perbaikan jalan Kamundan-Kamat kurang lebih 2 minggu sudah tembus Kampung Kamat. Kemudian, Kamat-Ayata sudah masuk di Kampung Ayata,” tuturnya.
READ ALSO : KETEGASAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA KST WAJIB DILAKUKAN SEBAGAI EFEK JERA
“Untuk wilayah Aifat Selatan sudah dibuka Jalan Roma menuju Kampung Kaitana. Selain itu wilayah Aifat pelayanan Gereja, sekolah dan kesehatan sudah berjalan kecuali 3 kampung di Fuoog saja yang belum berjalan,” tambahnya.
Zakeus mengungkap ada lima kebijakan penanganan warga eksodus yang telah dicanangkan Pj Bupati Maybrat Bernhard Rondonuwu. Salah satunya tempat tinggal yang layak ketika warga kembali dari pengungsian. “Kebijakan Pj Bupati Maybrat terkait penanganan warga eksodus yaitu pertama, pastikan jaminan keamanan. Kedua, menyedikan logistik berupa bantuan makan dan minum. Ketika, bantuan penerang berupa Genset. Keempat, kelengkapan rumah tangga seperti kasur, perlengkapan masak dan perbaikan rumah berupa pintu, jendela, ganti seng yang rusak,” jelasnya.