Suharyanto menjelaskan, alokasi anggaran bagi provinsi diberi anggaran Rp 250 juta, sedangkan untuk kota/kabupaten sebesar Rp 200 juta, dengan 21 jenis perlengkapan seperti perahu karet, sembako, matras, selimut, dan lain-lain, sebagai siaga darurat bencana.
“Kalau dihitung nilai uang semuanya Rp 5,5 miliar untuk Provinsi Jawa Barat. Sehingga jika nanti ada bencana segera BPBD bisa bergerak,” tuturnya.
Dari Anggaran dan logistik tersebut, tambah Suharyanto, disiapkan langkah siaga darurat bencana tahun 2024 sebagai antisipasi prediksi curah hujan yang cukup tinggi belakang waktu ini.
“Akibat curah hujan yang cukup tinggi maka prediksi kita mungkin ada beberapa daerah yang banjir gitu. 2025 nanti ada juga, ini setiap tahun, dan kalau musim kering, kita juga siaga menghadapi kekeringan seperti itu,” tambahnya.