JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Pada peringatan hari santri , Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menjadi pemimpin pada upacara hari santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits, Kota Bekasi.
Pada kesempatan ini melalui amanatnya, Cak Imin menyampaikan dewasa kini pesantren dirusak citranya oleh segelintir pesantren yang buruk. Upacara yang dilakukan di lapangan Ponpes Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits, Kota Bekasi, perwakilan santri membacakan deklarasi santri anti-kekerasan. Cak Imin menyebut deklarasi ini penting terkait maraknya kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan khususnya mengatasnamakan pesantren.
BACA JUGA : WNA ASAL PANTAI GADING DIAMANKAN IMIGRASI JAYAPURA DI ENTROP
“Hari-hari ini pesantren dirusak citranya oleh segelintir pesantren yang buruk. Santrinya dikit mengatasnamakan pesantren, mengatasnamakan islam, mengatasnamakan asrama, tapi di luar ajaran-ajaran islam. Sehingga banyak yang menyalahkan pesantren pada umumnya,” ungkap Cak Imin dalam sambutannya, Selasa (22/10/2024).
Menteri yang baru saja dilantik presiden Prabowo pada senin (21/10) ini menambahkan ” sebagai panglima santri, saya ingin menyampaikan di sini , bukan hanya pesantren, seluruh lembaga pendidikan dan asrama, apa pun, berlatar belakang agama apa pun, saya ingin menyampaikan sebagai panglima santri bahwa Indonesia sedang mengalami darurat kekerasan di lembaga-lembaga tanah air. Karena itu mari kita buktikan melalui hari santri nasional pesantren akan menjadi kekuatan utama melawan dan tidak pernah membiarkan kekerasan terjadi di mana-mana”.
Dalam upacara ini para santri pun membacakan Deklarasi Santri Indonesia, berikut isi Deklarasinya:
- Kami Santri Indonesia, siap lahir batin untuk menjaga Pancasila Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika
- Kami Santri Indonesia, siap berikhtiar lahir dan batin untuk menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, senantiasa beramal ikhlas untuk kemaslahatan
- Kami Santri Indonesia berpegang teguh dan mengamalkan Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyyah
- Kami Santri Indonesia, siap lahir batin untuk menjaga nama baik Pondok Pesantren, Para Guru, Para Kyai, Para Ibu Nyai, Para Ulama dengan Berakhlaqul Karimah sebagai Uswatun Hasanah
- Kami Santri Indonesia, siap lahir batin untuk menjadi penerus perjuangan ulama sebagai pewaris para Nabi dan Calon Pemimpin yang shiddiq, amanah, fathonah dan tabligh untuk menyampaikan Islam Rahmatan Lil Alamin.
- Kami Santri Indonesia, menjunjung tinggi demokrasi, hukum dan hak asasi manusia, siap melawan berbagai bentuk kekerasan, antara lain: kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, kekerasan sosial dan diskriminatif.
- Kami Santri Indonesia, menjunjung tinggi nilai keberagamaan, sikap toleransi, saling menghormati, saling menghargai dan siap bekerjasama untuk kemanusiaan
- Kami Santri Indonesia, berperan aktif menjaga nilai-nilai budaya bangsa dan kearifan lokal, demi negara Indonesia yang maju dan harmonis
- Kami Santri Indonesia, akan senantiasa taat kepada Allah SWT, Rasulullah Muhammad SAW dan Pemerintah serta berbuat baik kepada kedua orang tua, ta’dzim dan taat kepada guru, kiai dan ulama.