back to top
REDAKSI "PT.NUSANTARA WARTAMA DUABELAS" MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA MARHABAN YA RAMADHAN 2025
BerandaNASIONALAGAMAKETERBATASAN BUKAN HALANGAN, 105 PENYANDANG TUNA NETRA BERLOMBA MEMBACA AL-QUR'AN DI MALANG

KETERBATASAN BUKAN HALANGAN, 105 PENYANDANG TUNA NETRA BERLOMBA MEMBACA AL-QUR’AN DI MALANG

MALANG, tabloidnusantara.com – Warga penyandang tunanetra di Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Jalan Beringin, Janti, Kota Malang, Jawa Timur, menghabiskan waktu Ramadan dengan salat tarawih berjamaah dan berlomba-lomba membaca Al-Qur’an braille.

Dari kegiatan ini mereka berharap bisa mendapatkan syafaat dan berkah pahala Ramadan dari Allah Swt.

Salah satu penyandang tunanetra Imam Faruqi mengatakan selama Ramadan, dirinya bersama teman-temannya diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan keagamaan yang diadakan di Masjid An Nur, komplek RSBN.

BACA JUGA : BANJIR KIRIMAN TIBA DI JAKARTA, INI DATANYA

Ia mengaku sejak awal puasa, jadwal kegiatan Ramadan dimulai dari membaca selawat nabi, salat tarawih dan tadarus Al-Qur’an.
“Alhamdulillah kegiatan di bulan Ramadan ini setiap tahun selalu diisi dengan kegiatan keagamaan. Hari pertama puasa di isi dengan membaca selawat, murotal dan qutub. Bahkan, nanti kita juga mengadakan lomba murotal dan hadis,” katanya.
Imam Faruqi mengatakan keterbatasan penglihatan tidak menghalangi dirinya dan rekan-rekannya selama mengikuti kegiatan Ramadan.
“Kita sudah terbiasa mandiri. Entah itu dalam kehidupan sehari-hari ataupun kegiatan keagamaan. Jadi kita di sini diwajibkan untuk mengikuti kegiatan di masjid ini tanpa terkecuali, kecuali teman- teman yang izin sakit atau teman-teman perempuan yang berhalangan,” ujar pria berusia 36 tahun, asal Kandat, Kabupaten Kediri ini.
Dengan keterbatasannya, kata Imam Faruqi, ia bersama teman- temannya berharap mendapatkan banyak pahala. Dia juga mengajak teman-temannya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.
“Walaupun dengan keterbatasannya, teman-teman bisa memanfaatkan Ramadan ini untuk memperbanyak meraih pahala. Kita jangan pernah mengeluh atau lemah dalam menjalankan ibadah. Semoga setelah Ramadan kita menjadi lebih baik lagi,” harap Imam Faruqi.

BACA JUGA : BANJIR BANDANG PUNCAK, GUBERNUR DEDI SINGGUNG ALIH FUNGSI TANAH BOGOR

Sementara itu, Salsa (17) penyandang tunanetra perempuan asal Sidoarjo, mengaku di awal Ramadan ini, ia menghabiskan waktunya untuk mengaji membaca Al-Qur’an Braille. “Saya hafalan surat-surat pendek. Sekarang ngaji sudah juz 29,” kata dia.
Diakuinya tidak mudah untuk bisa membaca Al-Qur’an braille karena harus bisa menghafal titik timbul yang ada. “Saya belajar braille sejak usia 13 tahun. Kesulitan belajar braille karena kita harus menghafal kode yang ada di braille,” terangnya.

TABLOID BOLA

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments