back to top

Senin, Desember 23, 2024
Advertisement
More
    BerandaNEWSKRIMINALBUNUH WARGA SIPIL, AKSI TPNPB OPM TIDAK ELEGAN DAN MURNI KEKERASAN

    BUNUH WARGA SIPIL, AKSI TPNPB OPM TIDAK ELEGAN DAN MURNI KEKERASAN

    PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Ketua Wilayah Adat La Pago Yuranus Jikwa menilai aksi kekerasan yang dilakukan TPNPB OPM murni kekerasan, bukan suatu perjuangan kemerdekaan untuk Papua. Menurut pria dengan sapaan akrab Agus Rawa Kogoya, itu perjuangan yang sesungguhnya bukanlah aksi kekerasan apalagi korbannya adalah warga sipil.

    Dia juga menekankan bahwa para pimpinan dan senior separatis di Papua baik itu Matias Wenda, Bernad Mawen, Goliat Tabuni, Titus Murib dan Kelly Kwalik tidak pernah perintahkan tembak masyarakat sipil, tetapi musuhnya itu jelas TNI-Polri.

    “TPN-OPM statusnya jelas dan medan perangnya pun harus jelas. TPN-OPM itu lawan perangnya itu, TNI-Polri bukan masyarakat sipil. Masyarakat sipil baik orang Papua maupun pendatang, sama sekali tidak boleh menjadi korban tembak,” terangnya.

    READ ALSO : TINDAKAN TEGAS HARUS DILAKUKAN KARENA KSTP HAMBAT PEMBANGUNAN PAPUA

    Agus menekankan agar TPN-OPM atau TPNPB yang ada di wilayah adat La Pago dan Mee Pago agar berjuang itu dengan cara-cara yang benar. “Aksi yang dilakukan tidak elegan dan murni kekerasan bukan perjuangan,” bebernya.

    Demikian juga dengan juru bicara Sebby Sambom ketika berbicara pada media, selalu mengaku siap bertanggungjawab ketika korban perang adalah TNI-POLRI dan TPN-OPM. Namun ketika warga sipil yang menjadi korban, Sebby Sambom selaku juru bicara TPN- OPM tidak pernah mau menyatakan bertangungjawab di media. Seharusnya pernyataan Sebby Sambom  di media dilengkapi dengan data yang akurat bukan asal bicara dan menuding. Karena jika menyampaikan tuduhan tanpa berikan bukti maka sulit untuk dipahami dan akan dinilai lebih kepada pembelaan diri.

    READ ALSO : PANGDAM CENDERAWASIH SESALKAN PT YANG TAK KOORDINASI DENGAN TNI/POLRI

    Selain itu hanya untuk memperkaya perjuangan yang makin tidak jelas, karena lebih kepada motif ekonomi. “Itu sebuah dosa besar dan pembohongan publik. Ketika TPN-OPM menembak masyarakat sipil dia Sebby Sambon selalu mengatakan bahwa itu Intelijen Indonesia atau Intelijen TNI-POLRI yang menjadi mata-mata,” sambung Agus Kogoya.

    Agus menambahkan, pernyatan semacam ini   sangat keliru dan tentunya bukan merupakan perjuangan yang murni yang disampaikan oleh Sebby Sambon tersebut. Ia menilai jika berbagai pernayatan Jubir TPN-OPM itu  hanya sebuah  pembelaan diri semata. “Berperang itu melawan TNI-POLRI, bukan dengan warga sipil yang dituduh sebagai mata-mata,” kecam Agus Kogoya. Apalagi tanpa ada dokumen lengkap atau jati diri, apakah warga yang dimaksud itu intelijen atau bukan. Karena bisa saja, semua masyarakat orang Papua dituding kaki tangan TNI-Polri, lalu yang diperjuangkan itu  untuk siapa, karena rakyat semua mendukung NKRI.

    Untuk itu, selaku tokoh adat La Pago, Agus meminta Sebby Sambom bisa membedakan mana perjuangan dan mana kekerasan. “Jangan dia berlindung dibalik pernyataan yang kontroversi seakan-akan itu murni perjuangan tapi rakyat dikorbankan,” tambah Agus. Apalagi tanpa tunjukkan bukti  atau dokumen diri seperti kartu anggota bahwa yang ditembak atau dibunuh itu TNI-POLRI.

    Agus pun meminta kepada Sebby Sambom biar tidak keliru dalam berbicara atau memediakan situasi yang terjadi di Papua. Jangan juga hanya berbicara diluar negeri, datang ke tanah air Papua dan telibat langsung dalam perjuangan TPN-OPM. “Kalau tinggal di luar negeri itu sudah jelas bukan merupakan tokoh pejuang Papua yang murni. Tapi hanya cari popularitas,” tutup Agus Kogoya.

    READ ALSO : KETERBATASAN LISTRIK, SATGAS TNI BANTU GENSET MASYARAKAT KAMPUNG IWUR

    TABLOID BOLA

    Tabloid Nusantara
    Tabloid Nusantarahttps://tabloidnusantara.com/
    Membuka Wawasan Dan Mencerdaskan
    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments