Salah satu dampak terbesar dari aksi teror KKB adalah gangguan terhadap sektor ekonomi di Papua. KKB sering kali melakukan serangan terhadap infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini menghambat aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi, seperti perdagangan dan pertanian. Dalam jangka panjang, hal ini berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran di Papua.
READ ALSO : SEMPAT SERUKAN PAPUA MERDEKA, VANUATU RENCANAKAN BUKA KEDUTAAN DI RI
Selain itu, aksi teror juga menghambat investasi dan pembangunan di Papua. Investor cenderung enggan untuk menanamkan modal mereka di daerah yang tidak stabil secara keamanan. Akibatnya, peluang kerja yang dapat diciptakan oleh investasi tersebut tidak dapat direalisasikan, sehingga masyarakat Papua kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Pembangunan infrastruktur juga terhambat, karena proyek-proyek konstruksi sering kali menjadi target serangan KKB. Ini berarti peningkatan aksesibilitas dan pelayanan dasar bagi masyarakat juga terhambat.
Selain dampak ekonomi, aksi teror KKB juga berdampak negatif pada aspek sosial masyarakat Papua. Konflik yang terus berlanjut telah menciptakan ketakutan dan trauma di kalangan masyarakat, terutama bagi kelompok yang sering menjadi sasaran serangan. Hal ini mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti pendidikan dan pelayanan kesehatan. Banyak sekolah dan pusat kesehatan yang harus ditutup karena alasan keamanan, sehingga anak-anak Papua kehilangan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kehidupan sosial juga terganggu, karena masyarakat merasa tidak aman dan tidak nyaman untuk berkumpul dan beraktivitas.
Untuk mengatasi kemiskinan di Papua, diperlukan upaya yang komprehensif dari pemerintah dan masyarakat Papua. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain yang utama adalah peningkatan keamanan dan pengamanan wilayah/daerah, selanjutnya meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang layak, meningkatkan akses terhadap sumber daya alam, meningkatkan akses terhadap infrastruktur, dan meningkatkan akses terhadap pekerjaan yang layak.