SOLO, Tabloidnusantara.com – Kabar mengejutkan datang dari industri tekstil tanah air. Pabrik PT Sritex (Sri Rejeki Isman Tbk), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, resmi mengumumkan penutupan operasionalnya.
Keputusan ini disampaikan manajemen pada Sabtu (1/3), dengan alasan tekanan finansial yang semakin berat akibat penurunan permintaan global serta kenaikan biaya produksi. Situasi ini membuat perusahaan tidak mampu lagi mempertahankan kegiatan operasional secara penuh.
BACA JUGA : SOLUSI TEPAT UNTUK TURUNKAN BERAT BADAN
Penutupan pabrik Sritex berdampak langsung pada ribuan karyawan yang kehilangan pekerjaan.
Serikat pekerja menyebutkan bahwa sedikitnya 5.000 buruh terpaksa dirumahkan dan kini menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Para pekerja berharap ada solusi dari pemerintah maupun manajemen terkait pesangon dan bantuan lanjutan. “Kami berharap hak-hak kami dipenuhi dan ada dukungan agar bisa segera mendapatkan pekerjaan baru,” ujar salah satu pekerja.
Tak hanya berdampak pada karyawan, penutupan pabrik ini juga memengaruhi rantai pasok industri tekstil di Indonesia. Sejumlah mitra bisnis Sritex, termasuk pemasok bahan baku dan distributor, turut merasakan imbasnya.
Analis ekonomi memprediksi bahwa keputusan ini bisa memperburuk kondisi sektor manufaktur tekstil nasional yang belakangan memang tengah menghadapi tantangan besar akibat persaingan global dan inflasi bahan baku.
BACA JUGA : KONFLIK ISRAEL-HAMAS MEMASUKI MASA GENJATAN SENJATA, SUASANA DAMAI INI DI MANFAATKAN UMAT KRISTIANI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERJALANAN ZIARAH KE YERRUSALEM
Pemerintah setempat berjanji akan segera turun tangan dengan mengadakan dialog bersama manajemen Sritex dan serikat pekerja. Langkah-langkah untuk meredam dampak sosial ekonomi pun sedang dipersiapkan, termasuk program pelatihan kerja dan pendampingan bagi karyawan yang terkena PHK.
Sementara itu, publik terus memantau perkembangan terbaru, berharap ada solusi terbaik untuk mengatasi krisis yang sedang melanda salah satu pabrik tekstil kebanggaan Indonesia ini.
