Denpasar, “TABLOIDNUSANTARA” – Segala program yang berdampak pada murid telah dirancang agar dapat menumbuhkembangkan potensi setiap siswa, sehingga mampu memberdayakan jiwa raganya secara holistik, untuk mengembangkan karakteristik yang memungkinkan mereka menjadi warga negara kelas dunia.
Salah satu program yang berdampak pada murid yakni Kurikulum Merdeka Belajar yang telah diterapkan di berbagai sekolah-sekolah untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila sekaligus menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan pada murid, mengelola lingkungan mereka, serta menghadapi dan menjawab tantangan nasional.
Seperti halnya yang dilaksanakan oleh Sekolah Satu Bumi (One Earth School) Denpasar yang melaksanakan kegiatan Excellence in Action Project untuk tingkat SMP dan Schooling for Life Project untuk tingkat SMA. Kegiatan proyek ini merupakan kegiatan rutin akhir tingkat sekolah yang telah dilaksanakan sejak tahun 2019.
Dipresentasikan pada khayalak umum secara virtual pada Jumat (27/5/2022), Excellence in Action Project and Schooling for Life Project One Earth School tahun ini mengusung tema “Kecerdasan Adaptabilitas di Era Disrupsi”, yang diharapkan mampu mengembangkan inovasi murid secara fundamental, sehingga mampu beradaptasi tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur budi pekerti.
Dalam keterangannya, Direktur Sekolah Satu Bumi Denpasar, Ir. Ni Luh Wayan Sukmawati mengungkapkan bahwa Sekolah Satu Bumi yang diprakarsai oleh Bapak Anand Krishna memiliki visi dan misi untuk membangun karakter manusia baru secara holistik, serta mampu menumbuhkan kearifan masa lalu dan siap menghadapi tantangan globalisasi dengan bijaksana tanpa kehilangan identitas sendiri.
“Sesuai dengan visi dan misi sekolah, kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bapak Nadiem Anwar Makarim, mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang sangat sejalan dengan apa yang telah diterapkan selama ini di Sekolah Satu Bumi Denpasar,” ujar Sukmawati.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa salah satu karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar adalah menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
“Oleh karenanya, siswa dan siswi Sekolah Satu Bumi Denpasar, sejak bangku Sekolah Dasar hingga Tingkat Menengah Atas telah belajar membuat proyek sederhana yang bernama Excellence in Action Project dan Schooling for Life Project, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri mereka sehingga tumbuh menjadi manusia yang manusiawi dan berbudi pekerti luhur,” ungkapnya.
Selama enam bulan terakhir, siswa kelas IX dan kelas XII telah mempersiapkan proyeknya masing-masing yang dibantu oleh guru pembimbing kemudian diuji oleh para guru penguji. Ide proyek mereka sebagian besar berasal dari pengalaman pribadi mereka. Proyek ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu Pengabdian pada Masyarakat dan Kewirausahaan.
“Kategori Pengabdian pada Masyarakat dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian peserta didik terhadap masalah-masalah yang terjadi di lingkungan mereka maupun di masyarakat. Sedangkan kategori kewirausahaan dimaksudkan untuk membangkitkan jiwa wirausaha dari peserta didik sehingga mereka bisa mandiri dan tidak menjadi parasit di lingkungan masyarakatnya,” jelas Sukmawati.
Dirinya beserta guru-guru di Sekolah tersebut merasa tersentuh oleh proyek anak didiknya yang mengambil kategori wirausaha, dimana penghasilan yang mereka peroleh dari proyek tersebut didonasikan kepada sekolah dalam bentuk buku-buku untuk perpustakaan serta ada pula yang disumbangkan ke Panti Asuhan.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Bali, Dr. I Wayan Surata, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya usai menyimak presentasi dari perwakilan murid yang menggunakan Bahasa Inggris (full English), mengaku bangga dan sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Sekolah Satu Bumi Denpasar tersebut.
“Kemampuan komunikasi anak-anak sangatlah baik. Saya sangat mengapresiasi sekali anak-anak Sekolah Satu Bumi Denpasar telah berbuat seperti ini. Kedepan hal-hal seperti inilah yang menjadi poin pendidikan kita di Indonesia. Jadi, sejak dini anak-anak didik kita telah dilatih problem solving,” pungkasnya.
Pihaknya selaku Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Bali mengharapkan semua sekolah di Bali dapat mencontoh Sekolah Satu Bumi Denpasar demi tercapainya visi dan misi pendidikan di Indonesia.
“Saya berpesan kepada anak-anak agar ke depan bisa terus mengeksplorasi karyanya, walaupun hal kecil tapi berdampak luar biasa bagi lingkungan kita. Teruslah berkarya sehingga berdampak bagi orang lain,” pesan Dr. I Wayan Surata, S.Pd., M.Pd. (*)