JAKARTA, tabloidnusantara.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Hari Raya Idul Fitri 2025/1446 H ini memprediksikan tujuan pergerakan tertinggi yakni wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dengan jumlah mencapai 36,6 juta orang.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhy dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 bersama lintas kementerian/lembaga hingga asosiasi dan perusahaan transportasi di Jakarta, Jumat menuturkan bahwa Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.
Bekerja sama dengan Litbang Kompas, hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
BACA JUGA : PENGOPLOS BBM DAN PENGURANGAN TAKARAN MINYAKITA, SAID AQIL : BENTUK PENGKHIANAT SESAMA
“Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang atau 25 persen (dari proyeksi pergerakan angkutan Lebaran 2025),” ungkap Menhub.
Selanjutnya tujuan perjalanan terbanyak kedua selama angkutan Lebaran yakni Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 persen), kemudian di susul Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1 persen), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 persen) dan Sumatera Utara sebesar 6,2 juta orang (4,2 pesen).
Sementara, untuk angka sebaran daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen), disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen).
Lebih lanjut, Kemenhub menjelaskan, terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran.
Untuk pilihan terbanyak berada pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23 persen), diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9 persen), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1 persen), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5 persen), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7 persen).
Sedangkan, untuk hari keberangkatan mobil pribadi terbanyak diproyeksikan pada H-3 sebesar 3,47 juta, dan hari kepulangan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H+5 sebesar 6,97 juta. Potensi kepadatan mobil pribadi akan terjadi di Tol Trans Jawa, dimana angkanya diprediksi akan mencapai 7,95 juta.
Sementara itu, hari keberangkatan sepeda motor terbanyak jatuh pada H-3 sebesar 1,08 juta, sedangkan hari kepulangan sepeda motor terbanyak jatuh pada H+5 sebesar 2,3 juta. Potensi kepadatan sepeda motor akan terjadi di jalan arteri atau alternatif, di mana angkanya diprediksi mencapai 4,41 juta.
BACA JUGA : MENTERI P2MI TEMUI PRESIDEN LAPORKAN DESK PMI DAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
Simpul transportasi terpadat ada di beberapa titik. Untuk angkutan jalan, terminal asal terpadat adalah Purabaya Surabaya sebesar 1,08 juta orang, sedangkan terminal tujuan terpadat adalah Giwangan Yogyakarta sebesar 609,45 ribu orang.
Stasiun asal terpadat adalah Stasiun Pasar Senen Jakarta sebesar 4,08 juta orang, sedangkan stasiun tujuan terpadat adalah Stasiun Yogyakarta Tugu sebesar 2,02 juta orang.
Bandara asal terpadat adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar 1,60 juta orang, sedangkan bandara tujuan terpadat adalah Juanda Surabaya sebesar 3,24 juta orang.