KLATEN, “tabloidnusantara.com” – Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan indeks pertanaman padi (IP) 400 dengan empat kali tanam padi dalam setahun di Kabupaten Klaten.
“Terobosan ini disampaikan Menpan, dalam menyukseskan target swasembada beras nasional di 2022 sekaligus terobosan menghadapi anomali perubahan iklim agar persediaan pangan tetap tersedia. “Merupakan rangkaian pencanangan lahan IP 400 di Solo Raya, dengan total luas tanam di Klaten mencapai 1.000 ha. Sementara, varietas yang digunakan untuk program IP 400, yakni varietas padi unggulan Klaten Rojolele Srinuk, serta varietas padi genjah (lekas berbuah).
GANJAR PRANOWO, KEMBALI EKSPOR ANEKA PRODAK UNGGULAN PERTANIAN
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan dalam proses pencanangan ini saya harapkan Bupati Klaten untuk memastikan pertanian di Klaten harus semakin maju, bahkan makin kuat menggunakan cara-cara modern.
Wilayah Klaten dipilih sebagai lokasi IP400, karena menjadi salah satu daerah lumbung padi nasional. “IP 400 diterapkan di wilayah dengan aliran irigasi yang stabil sepanjang tahun. Dengan adanya empat kali musim tanam (padi), maka tingkat produktivitas beras nasional juga ikut meningkat,” ungkapnya.
Syahrul menargetkan lahan IP 400 di Jawa Tengah mencapai 25.000 ha lahan tanaman padi, dengan tingkat produktivitas panen hingga empat kali dalam setahun. “Kegiatan pencanangan diawali dengan tanam bibit padi di areal persawahan Desa Sribit, Kecamatan Delanggu didamping Bupati Klaten, Sri Mulyani yang turut menanam bibit padi secara manual.
MENUJU SWASEMBADA PANGAN PEMKAB SRAGEN SALURKAN BANTUAN 39 ALSINTAN
Dalam kesempatan tersebut, Syahrul menjelaskan IP 400 bukan hanya bertujuan untuk menunjang swasembada beras semata, namun juga dimaksudkan agar kesejahteraan petani ikut meningkat. “Pungkasnya.
Sumber : https://jatengprov.go.id/