JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Papua Nugini yang mendukung kedaulatan dan integritas Indonesia, termasuk saat konferensi tingkat tinggi (KTT) negara Melanesia, Melanesian Sparehead Group (MSG), akhir Agustus lalu.
Pujian itu terungkap saat Jokowi bertemu Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, di sela-sela KTT ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9). “Saya sangat hargai dukungan Papua Nugini terhadap kedaulatan dan integritas Indonesia, termasuk yang ditunjukkan pada KTT MSG bulan lalu,” kata Jokowi dalam rilis resmi.
READ ALSO : KALI INI KOMNAS HAM PAPUA PASTIKAN KASUS KEMATIAN MHICHELLE KURISI MASUK KATEGORI PELANGGARAN HAM
KTT MSG berlangsung di Port Vila, Vanuatu, pada 23-24 Agustus lalu. Papua Nugini merupakan salah satu anggota kelompok ini. Indonesia turut hadir ke forum tersebut, tetapi walk out saat pemimpin Persatuan Pembebasan Gerakan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda, hendak pidato.
RI bukan anggota penuh di MSG, melainkan anggota asosiasi atau association membership, sedangkan ULMWP berstatus observer. Dalam pernyataan bersama yang tertuang dalam “Joint communique 22nd MSG Leaders Summit,” para pemimpin MSG mengakui Papua Barat sebagai bagian dari Indonesia. “Para pemimpin menegaskan kembali kedaulatan Indonesia atas Papua,” demikian dokumen itu.
READ ALSO : PEDULI WARGA PEDALAMAN, SATGAS TNI BANTU PULUHAN UNIT LAMPU SOLAR CELL DI NDUGA PAPUA
Selain isu kedaulatan, dalam pertemuan dengan PM Marabe, Presiden Jokowi menyinggung tentang kegiatan ekonomi kedua negara yang kembali hidup setelah pembukaan perbatasan Skouw-Wutung. Jokowi juga mengapresiasi dimulainya penerbangan langsung antara Port Moresby dan Denpasar, yang akan semakin mendukung konektivitas dan ekonomi kedua negara.
Sementara itu, PM Marabe menegaskan dukungannya terhadap Indonesia dan kesediaan Presiden Jokowi untuk menemuinya di tengah kesibukan penyelenggaraan KTT ASEAN. “Saya ingin mengapresiasi persahabatan, kemitraan, dan kedekatan pribadi Anda dengan Papua Nugini yang akan semakin kuat,” ujar Marabe.
KTT ASEAN ke-43 berlangsung di Jakarta pada 5-7 September. Pertemuan puncak ini dihadiri 22 negara mencakup anggota, undangan, dan negara mitra. Forum tersebut membahas perkembangan dan penguatan kerja antara blok Asia Tenggara dengan mitra eksternal.
READ ALSO : AKSI TEROR KSTP HANYA CARI SENSASI JELANG ULANG TAHUNNYA